Kamis, 31 Mei 2012

ARTIKEL ILMIAH POPULER


Si Penjelajah Samudera
Oleh : Risma Mahrunnisa

            Ada yang tahu penyu belimbing? Hm, mendengar namanya saja jadi teringat dengan buah yang rasanya sedikit asam, yaitu “buah belimbing”. Apa hubungannya, yah? Oh, ternyata bentuk badan si penyu ini memang mirip buah belimbing. Makanya, nama penyu belimbing diambil dari nama buah itu. Kalau nama latinnya, nih, Dermochelys coriacea. Penyu belimbing punya hobi yang unik loh! Keliling dunia dan menjelajahi samudera! Gimana caranya yah?



Tak kenal maka tak sayang
            Penyu belimbing adalah penyu terbesar di dunia. Hewan dengan ukuran panjang badan mencapai 2 meter dan berat 600 - 900 kilogram ini dinamai leatherback turtle karena tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis, lunak namun sangat kuat lagi elastis layaknya kulit. Demikian pula, karena di tubuhnya terdapat tonjolan bergaris seperti belimbing sehingga diberi nama penyu belimbing. Penyu ini memiliki cangkang berwarna gelap berbintik-bintik putih dan sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air.

 
Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok Vertebrata, kelas
Reptilia, ordo Testudinae, dari family Dermochelyidae, spesies Dermochelys coriacea itu tetap harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu yang pada umumnya hidup di perairan tropis dan sub kutub ini dapat bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 – 73 hari. Makanan kegemaran penyu belimbing adalah ubur-ubur. Umumnya penyu mencari makan di daerah dingin dan bertelur di daerah hangat.

 

Pergi untuk kembali

Dalam perkembangbiakannya penyu termasuk binatang ovipar dengan siklus bertelur 2 – 8 tahun sekali setelah berat badannya mencapai sekitar 600 kg. Lama banget, kan?
            Pada saat kawin penyu jantan berada di atas penyu betina dengan cara mencengkeram bahu penyu betina. Setelah masa perkawinan penyu jantan kembali ke laut sedangkan penyu betina menuju pantai untuk bertelur. Penyu betina menggali pasir di pantai dengan sepasang tungkai belakangnya untuk membuat lubang sarang telur. Telur disimpan dalam lubang dan ditutup dengan rapi hingga menetas dengan sendirinya. Setelah menyimpan telurnya, penyu betina kembali ke laut.
            Kurang lebih 7 minggu masa inkubasi telur kemudian menetas dan menjadi tukik (anak penyu). Tukik-tukik ini menuju habitatnya di  laut mengikuti alunan ombak hingga menjadi penyu dewasa. Penyu dewasa ini (penyu betina) akan menuju pantai lagi setelah berpijah dengan penyu jantan, begitu seterusnya.
Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Sayang banget! Belum lagi jumlah penyu yang berkurang akibat perburuan liar yang suka menangkap penyu untuk diambil daging, cangkang dan telurnya. Lama-lama keberadaan penyu belimbing pun makin sedikit.

Berkeliling dunia
            Penyu belimbing punya hobi yang unik. Keliling dunia dan menjelajahi samudera! Hewan ini memang suka sekali berpindah-pindah tempat jadi agak sulit mengetahui keberadaannya. Untuk itu di tahun 2003, dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pergerakan si penyu belimbing. Sebuah alat pun dipasangkan pada punggung penyu belimbing. Dengan begitu, peneliti bisa memantau penyu ini lewat satelit.
            Hasil dari penelitian itu mengejutkan! Kini, salah satu penyu berada Pantai Barat Amerika Serikat, tepatnya di Monteray Bay, sekitar 25 km dari Golden Bridge, San Fransisco. Ini berarti, penyu belimbing tersebut telah mengarungi Samudera Pasifik dan menempuh jarak sekitar 96.000 km dari habitat asalnya di Papua dalam jangka waktu lebih dari satu tahun! Bayangkan, betapa panjang masa yang dihabiskannya menjelajahi laut.
            Makanan kegemaran penyu belimbing adalah ubur-ubur. Itulah sebabnya, jenis tersebut banyak ditemukan di wilayah California dan Korea yang kaya ubur-ubur. Setelah 3 - 4 tahun bermigrasi dari tempat mencari makanannya, kemudian penyu berenang melintasi samudera Pasifik menuju pantai Jamursba Medi untuk bertelur.
            Pencemaran laut juga menjadi sebuah masalah besar. Sampah plastik yang dibuang ke laut menjadi makanan penyu belimbing. Itu karena sampah tersebut mirip dengan ubur-ubur kesukaan hewan itu. Sebagai pemangsa utama ubur-ubur, penyu belimbing menjadi pengatur keseimbangan populasi ubur-ubur di alam dan populasi ubur-ubur pun bertambah.    Jika ubur-ubur bertambah banyak bisa menyebabkan penurunan populasi ikan karena ubur-ubur adalah pemangsa utama larva ikan tersebut. Jadi, penting bagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk melestarikan penyu belimbing.



Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 15.55
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.