BENARKAH
KECEPATAN PESAWAT JET TEMPUR DIKALAHKAN LIDAH BUNGLON ?
Oleh : Novi Juanti
F-16 Fighting Falcon adalah salah
satu jenis pesawat jet tempur yang memiliki kemampuan tempur di udara yang
sangat baik. Pesawat jet ini mencapai kecepatan
9 g, cepat sekali bukan ?. Tetapi tahu kah kamu, kecepatan lidah bunglon
dalam menagkap mangsanya lima kali lebih cepat dari pada kecepatan pesawat jet,
sungguh menakjubkan bukan.
B
|
unglon yang memiliki nama ilmiah Bronchocela
jubata adalah sejenis reptil yang termasuk
ke dalam suku Agamidae. Bunglon
bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon.
Biasanya berubah dari warna hijau, kuning, atau abu-abu terang menjadi warna
yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Mata bunglon “Teropong Alam”
Bunglon memiliki tubuh yang pipih lateral berbasis. Fitur fisik utama pada bunglon adalah mereka memiliki hiasan warna yang natural dan tajam, selain itu bunglon memiliki gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai. Bunglon memiliki dua lubang kecil sebagai telinga, yang terletak di dekat mata dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. meskipun demikian mereka tidak tuli, mereka dapat mendengar dan merasakan getaran di udara. Mata mereka memiliki kualitas yang unik, yaitu bahwa mereka dapat memutar independen. Dalam arti bahwa sementara satu mata melihat ke depan, yang lain bisa melihat kearah lain secara bersamaan. Ini membantu mereka untuk tetap waspada di lingkungan mereka dan menyadari bahaya yang mengancam. Kemampuan ini adalah kemampuan terbaik mereka yang disebut teropong alam.
Pesawat
jet tempur vs lidah bunglon
Bunglon
menggemari serangga, mereka menggunakan lidah mereka untuk menangkap serangga. Lidahnya
adalah fitur utama dari tubuh mereka karena dirancang khusus dalam fungsi sebagai
bagian mencari makan. Ujung lidah mereka sangat panjang dan lengket. Ketika
dilepaskan, ukurannya bisa sekitar satu setengah kali panjang tubuhnya. Ketika
bunglon melihat mangsa, ia akan fokus mengukur jarak antara dirinya dan
mangsanya. Kemudian ujung lidahnya akan terlontar dalam satu lontaran cepat
mangsa akan tertangkap dan itu berlangsung selama sepersekian detik.
Sebuah sumber mengatakan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh
seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke
bawah pada tulang lidah, yaitu berupa tulang rawan kaku di tengah lidah yang
membungkusnya. Akan tetapi, dua peneliti Belanda
mengemukakan lidah bunglon lima kali lebih besar daripada keceapatan sebuah pesawat
jet tempur. Hal ini diperkuat berdasarkan penelitian dengan cara mengambil
film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam
rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa.
Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g
(g = konstanta gravitasi) sedangkan persawat jet tempur hanya mencapai
kecepatan 9 g.
Akibat emosi sang bunglon
Bunglon adalah
makhluk arboreal, yang berarti mereka tinggal di pohon. Hal ini karena mereka biasanya berwarna hijau
gelap sehingga mereka bisa berkamuflase baik dengan lingkungan sekitar mereka.
Mereka jarang turun dari pohon kecuali untuk bertelur dan mencari mangsa. Bunglon surai bertelur di
tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Banyak
orang yang mengartikan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase
atau respon terhadap musuh dan bahaya. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian. Lalu,
mengapa bunglon dapat mengubah warna kulitnya?
Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah
permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan
sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (chromatophores). Lalu ada juga lapisan sel yang merefleksikan warna
biru dan putih dan lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki
manusia)
Warna-warna dalam tubuh bunglon ini terjadi sesuai keadaan cahaya
dan suhu di luar tubuhnya. Jika itu terjadi, faktor kimia di dalam tubuh
bunglon segera bereaksi yang menyebabkan lapisan sel ini berkontraksi atau
melebar.
Apabila bunglon dalam kondisi tenang, biasanya warna yang tampak
adalah warna hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih
bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Sementara pada bunglon yang marah bisa
saja warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar semua sehingga
tidak menampakkan refleksi warna biru. Jadi, perubahan kulitnya terjadi sebagai
respon atas suhu, cahaya dan juga mood atau emosinyanya.
0 komentar:
Posting Komentar