Kamis, 31 Mei 2012

ARTIKEL ILMIAH POPULER


Akulah Dinosaurus Terakhir Didunia
Oleh : LELA

Dinosaurus terakhir dimuka bumi? Siapa sangka binatang yang gayanya cuek dan terkenal sangat mematikan ini sangat optimis dalam mencari cinta betina yang antagonis. Untuk mereka yang sudah menyakitinya, hati-hati ! membunuh merupakan satu-satunya cara untuk memuaskan hasrat dendam. Ya, itulah Komodo binatang yang hanya ada di Indonesia.



Penguasa Pulau Komodo

Siapa yang tidak kenal pada reptil besar yang hidup hanya di Pulau Komodo? Hampir semua bangsa Indonesia mengetahui bahwa binatang yang menyukai tempat panas dan kering ini hanya terdapat di pulau Komodo (termasuk Flores, Rinca, Gili Motang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara) bahkan bangsa asing pun mengetahuinya karena binatang langka ini ikut serta dalam ajang yang bergengsi yaitu Pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia.


Hewan yang dijuluki Dinosaurus terakhir dimuka bumi ini ternyata bukan hewan asli Indonesia. Para peneliti dari Australia, Malaysia, dan Indonesia membuktikan bahwa fosil yang ditemukan di Queensland menunjukan bahwa komodo berasal dari Australia empat juta tahun yang lalu dan sudah punah 50.000 tahun yang lalu. Para peneliti juga menemukan bahwa komodo menyebar ke sejumlah wilayah, kemudian sampai di pulau-pulau di Nusa Tenggara sekitar 900.000 tahun lalu. Pulau-pulau di Nusa Tenggara merupakan rumah terbaik bagi hewan yang memiliki nama beken Varanus komodoensis ini. Sehingga salah satu pulau di Nusa Tenggara dinamakan sebagai Pulau Komodo.
Nama modo dan modi yang diambil setelah event Sea Games ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai komodo jantan dan komodo betina. Komodo jantan memiliki tubuh yang lebih besar dari pada komodo betina. Rata-rata panjang tubuhnya 2 sampai 3 meter dan beratnya kurang lebih 70 kg. Tubuh komodo jantan ditutupi oleh sisik keras berwarna abu-abu gelap sedangkan pada betina sisik kerasnya berwarna kehijauan.
Binatang yang mempunyai kebiasaan menelengkan kepala ke kanan dan ke kiri ini memiliki lidah berwarna kuning, panjang dan bercabang. Seperti halnya ular, komodo juga dapat mengikuti jejak aroma dengan menggunakan lidahnya. Komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4 sampai 9,5 km.

Misteri gigitan mematikan komodo

Sebenarnya apa sih rahasia gigitan komodo? Di dalam mulut komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet. Kombinasi teknik makan cerdas dan tajamnya gigi, memungkinkan gigitannya bisa berakibat mematikan. Selain itu air liur komodo merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan mangsanya. Untuk jangka waktu yang lama, peneliti menduga, bakteri di air liur hewan itu bertanggung jawab menimbulkan luka infeksi yang parah pada korbannya. Bakteri jahat meracuni darah korban. Namun, seiring berjalannya waktu dugaan tersebut terbantahkan, adanya bakteri dalam air liur komodo telah menjadi dongeng ilmiah. Sebenarnya apa yang terkandung dalam air liur komodo serupa dengan racun yang dimiliki oleh ular paling berbisa di pedalaman Australia. Betapa mematikannya bukan air liur komodo?.

 
Si pendendam dari masa lampau
Makhluk yang kelihatannya pendiam dan malas ini termasuk salah satu binatang yang paling pintar dan ganas. Hati-hati, dia tak kenal maaf untuk mereka yang sudah menyakitinya. Membunuh adalah satu-satunya cara untuk memuaskan hasrat dendam sang komodo. Dan insting membunuhnya sangat kuat. Komodo bisa mengingat orang yang berusaha menyerangnya. Sekali saja komodo melihat orang itu, maka dia harus waspada seumur hidupnya. Komodo yang hidup sejak masa lampau memang tak pernah bisa melupakan masa lampau.


Pemangsa yang tidak rakus
Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Si pelari cepat, si perenang handal dan si pemanjat kuat ini berburu mangsanya pada siang hari karena itu mereka aktif pada siang hari. Selain terkenal dengan keganasannya komodo juga mempunyai tempat berlindung, mereka menggali lubang sedalam 1-3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat.
Cara komodo berburu mangsa yaitu dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Mereka makan dengan cara mencabik potongan besar daging dan lalu menelannya bulat-bulat sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa berukuran kecil hingga sebesar kambing, bisa jadi dagingnya dihabiskan sekali telan.
Setelah puas makan komodo akan kembali bermalas-malasan menyamar jadi sebatang kayu dibawah sinar matahari untuk berjemur dan mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan itu dapat membusuk dalam perutnya dan meracuni tubuhnya sendiri.
Dikarenakan metabolismenya yang lamban, komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan 12 kali setahun atau kira-kira sekali sebulan.

Walau antagonis tetap optimis
Pada bulan mei dan agustus merupakan musim kawin normal antara komodo jantan dan betina. Perempuan mungkin bisa hidup tanpa laki-laki, begitu pun komodo. Selain reproduksi normal antara jantan dan betina, komodo betina dapat menghasilkan telur tanpa kehadiran pejantan, hal ini biasa disebut dengan partenogenesis.
Sebelum mulai proses perkawinan, komodo jantan bertempur untuk menarik perhatian sang betina dengan cara bergulat dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan terkunci ke tanah. Pemenang pertarungan akan menjentikkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina. Tetapi sifat antagonis yang dimiliki komodo betina ini menjadikan sang betina tidak segampang itu untuk menerima sinyal cinta dari sang  jantan. Komodo jantan berusaha mencari perhatian lagi dengan cara komodo jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina dan memberikan garukan keras di atas punggung serta menjilatnya. Setelah komodo betina menerima sang jantan, barulah komodo jantan memasukan salah satu hemipenisnya ke kloaka betina.
Betina akan meletakkan telurnya pada bulan september di lubang tanah. Kemudian betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di sekitar bulan April. Komodo bertelur sebanyak 15-30 butir.
Setelah sembilan bulan, menetaslah telur komodo dan lahirlah komodo-komodo muda yang menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal.

Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 14.50
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.