Serangga merupakan salah satu
makhluk hidup yang sangat menarik untuk dipelajari. Kelas insekta ini memiliki
sisi-sisi yang sangat berbeda dengan hewan jenis lain. Dari segi habitat
misalnya, serangga mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman,
didalam tanah, dalam tumpukan jerami, didalam air, dalam tempat penyimpanan
beras, bahkan dalam kotoran. Setiap sisi kehidupannya, akan memperlihatkan
keajaiban penciptaan-Nya.
Apa itu serangga?
Banyak orang yang beranggapan bahwa
serangga adalah makhluk yang merugikan sekaligus menjijikan. Namun, anggapan
ini ternyata salah. Justru sebagian besar serangga adalah makhluk yang sangat
menguntungkan dan berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya adalah
menghasilkan madu, sutera, dan banyak produksi berguna lain. Selain itu,
serangga juga membantu penyerbukan berbagai macam bunga sehingga bisa
menghasilkan buah atau sayur.
Serangga merupakan hewan berdarah
dingin. Bila suhu lingkungan menurun, suhu tubuh serangga pun menurun. Hal ini
mengakibatkan menurunnya proses metabolisme dalam tubuh serangga. Banyak
serangga yang dapat bertahan hidup terhadap suhu beku namun dalam periode yang
pendek. Beberapa serangga dapat tahan pada suhu rendah dengan cara menyimpan
etilen glikol dalam jaringan-jaringan tubuhnya. Etilen glikol merupakan suatu
zat kimia yang fungsinya sama dengan cairan yang dituangkan dalam radiator
kendaraan yang berfungsi sebagai pelindung dari suhu yang sangat rendah.
Makanan serangga
Makanan serangga bermacam-macam tergantung jenisnya.
Ada jenis serangga herbivore atau serangga pemakan tumbuhan lainnya. Contoh
serangga jenis herbivore antara lain belalang, larva kupu-kupu (ulat), dan
kumbang. Ada pula serangga karnivor atau serangga pemakan hewan atau pemakan
serangga lainnya. Contoh serangga karnivor antara lain kepik, lalat, belalang
sembah, dan beberapa jenis ulat pemangsa. Jenis lain adalah serangga
saprofagus, yaitu serangga yang memakan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang mati atau membusuk seperti bangkai, kotoran hewan, batang kayu yang mati.
Contoh serangga saprofagus antara lain kecoak, kumbang bungkai, kumbang
batang/kulit, dan larva-larva lalat.
Proses metamorfosis
Ciri yang sangat khas pada serangga
adalah peristiwa metamorfosis, yakni perubahan bentuk tubuh atau morfologi
serangga. Proses ini merupakan salah satu cara yang dilakukan serangga untuk
mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya. Namun, setiap serangga tidak
mengalami proses metamofrosis yang sama. Berdasarkan tahapannya ada tiga jenis
metamorfosis serangga, yaitu metamorfosis sempurna; metamorfosis sebagian, dan
tidak mengalami metamorfosis.
1.
Metamorfosis
sempurna (paurometabola)
Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-larva-kepompong-dewasa. Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah kupu-kupu.
Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-larva-kepompong-dewasa. Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah kupu-kupu.
2.
Metamorfosis
sebagian (hemimetabola)
Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-nimfa-dewasa. Contohnya adalah capung dan belalang.
Proses metamorfosis ini diawali oleh fase telur-nimfa-dewasa. Contohnya adalah capung dan belalang.
3.
Tidak
mengalami metamorfosis (ametabola)
Serangga-serangga yang tidak mengalami
metamorfosis hanya ditandai dengan ukuran tubuhnya. Tipe perkembangan ini
biasanya dialami oleh serangga-serangga yang tak bersayap seperti kutu buku (Thysanoptera sp.)
Serangga
dan sarangnya
Beberapa serangga ada yang membuat
sarang di habitat tempat serangga tersebut berada. Serangga merupakan arsitek-arsitek
terhebat dunia. Sarang–sarang mereka kuat walaupun terkena hujan dan angin,
sarangnya tidak rusak sedikit pun. Rahasianya terdapat pada strukturnya.
Misalnya lebah. Serangga ini sangat pintar dalam pembuatan sarangnya. Setiap
sisi sarang berbentuk segi enam. Bentuk segi enam adalah bentuk yang ideal
untuk penyimpanan madu dan berlindung bagi lebah. Bentuk segi enam tidak
menyisakan sedikit pun ruang bagi predator ataupun pemangsa lain untuk memasuki
sarang lebah karena setiap sisi-sisinya selalu ditutupi oleh sisi-sisi yang
lain. Selain itu, berdasarkan ilmu matematika, bentuk segi enam merupakan
bentuk yang dapat memuat isi lebih banyak, sehingga madu yang disimpan pun
dapat memenuhi kebutuan lebah-lebah yang ada didalamnya. Sungguh-sungguh sautu
keajaiban.
Lain lebah, lain juga dengan rayap.
Rayap membentuk sarangnya dari butiran-butiran tanah, bagian-bagian tumbuhan
dan kotoran rayap yang disatukan oleh air liurnya. Rayap-rayap pekerja bekerja sama
membangun sarang. Sarang rayap dapat melindungai mereka dari serangga pemangsa.
Walaupun hanya terdiri dari tanah dan air liur, sarang ini sangat kuat. Inilah
keajaiban lain dari serangga.
Bagian-bagian serangga
Keterangan
:
11.
Kepala/cephal
Bagian depan dari tubuh serangga dilengkapi oleh
mata (mejemuk/tunggal), antenna, dan bagian mulut.
22.
Dada/thorax
Bagian tubuh setelah kepala, terdapat kaki dan
sayap yang menempel pada dada. Bagian dada terdiri dari prothorax, mesothorax,
dan metathorax.
33.
Perut/abdomen
Bagian belakang dari serangga. Pada abdomen
terdapat organ reproduksi dan pencernaan.
44.
Spirakel
Merupakan lubang untuk pernafasan.
55.
Koksa
Bagian/ruas dari tungkai/kaki yang menempel
pada bagian tubuh.
66.
Trokanter
Ruas kedua dari tungkai sebelah koksa.
Terletak antara koksa dan femur
77.
Femur
Ruas ketiga dari kaki. Terletak antara
tronkater dan tibia. Pada belalang dan serangga peloncat lainnya, ukuran femur
besar dan berotot yang berfungsi untuk melompat.
88.
Tibia
Ruas keempat dari kaki yang terletak antara
femur dan tarsus.
99.
Tarsus
Bagian kaki setelah tibia yang terbagi ke
dalam ruas-ruas.
110. Genitalia
Merupakan organ untuk melakukan kegiatan
rekroduksi.
111. Sayap
Bagian yang tumbuh dari tubuh dan berfungsi
untuk terbang. Pasangan sayap yang pertama pada beberapa serangga sering kali
berfungsi untuk melindungi sepasang sayap di belakangnya.
Jenis-jenis serangga
Serangga memiliki jenis yang sangat
banyak sehingga tak mengherankan jika di setiap tempat selalu ditemukan
serangga.
Klasifikasi
serangga adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Filum : Invertebrata
Kelas : Insekta (serangga)
Kelas serangga terdiri dari banyak
ordo. Ordo merupakan kelompok kecil di bawah kelas yang dibedakan berdasarkan
ciri fisik hewan. Menurut ordonya, jenis-jenis serangga dapat dikelompokan
sebagai berikut.
11.
Hymenoptera,
merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap membran, contohnya adalah
lebah.
22.
Diptera,
merupakan kelompok serangga yang memiliki dua sayap (sepasang), contohnya
adalah lalat.
33.
Coleoptera,
merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap seludang. Sayap depan berupa
sayap keras dan sayap belakang berupa sayap membran, contohnya adalah kumbang
badak.
44.
Hemiptera,
merupakan kelompok serangga yang sebagian sayap depannya berupa membran,
contohnya adalah kepik air raksasa.
55.
Orthoptera,
merupakan kelompok seranggayang memiliki sayap-sayap yang lurus, contohnya
adalah belalang
66.
Mantodea,
merupakan kelompok serangga yang menyerupai belalang. Memiliki tungkai depan
yang kuat dan bersifat sebagai predator, contohnya congcorang.
77.
Blattodea,
merupakan sekelompok serangga yang memiliki tubuh yang agak pipih dan
mengeluarkan suatu zat yang berbau busuk. Contohnya adalah kecoa.
88.
Isopteran,
merupakan kelompok serangga yang memiliki dua pasang sayap yang serupa,
contohny adalah rayap.
99.
Phthiraptera,
merupakan kelompok kutu yang tidak memiliki sayap, contohnya adalah kutu
rambut.
010. Thysanura, merupakan kelomok serangga yang
berekor rapuh, contohnya adalah kutu buku.
111. Siphonaptera, merupakan kelompok serangga yang
menyerupai pembuluh dan tidak memiliki sayap, contohnya adalah kutu kucing dan
kutu anjing.
112. Lepidoptera, merupakan kelompok serangga yang
memiliki sayap bersisik, contohnya adalah kupu-kupu dan ngengat.
BELALANG (Oxya
chinensis)
Belalang merupakan salah satu
serangga yang tergolong hama penting pada tanaman padi. Jenis ini sering
disebut belalang padi atau belalang rumput. Belalang ini termasuk serangga
herbivor dalam ordo Ortophera.
Makanan: Serangga ini memakan daun padi dan membuat
tanaman padi sulit berfotosintesis.
Habitat : Mayoritas belalang hidup di setiap bagian
dunia, terutama di hujan tropis basah. Umumnya banyak dijumpai hidup
bergerombol pada tanaman talas, padi, rerumputan, dan semak-semak.
Perkembangbiakan : Belalang mengalami metamorfosis sebagian.
Telur-telur diletakan di dalam tanah atau di dalam batang talas. Telur kemudian
menetas dan berkembang menjadi nimfa yang selalu hidup bergerombol pada tanaman
padi atau rerumputan. Setelah nimfa berkembang sempurna, nimfa-nimfa tersebut
berganti fase menjadi fase dewasa yang telah memiliki sayap sempurna.
BELALANG SEMBAH (Mantis
religiosa)
Belalang sembah termasuk dalam ordo mantodea. Belalang sembah adalah satu-satunya serangga yang dapat melihat kebelakang pudak mereka.
Makanan : serangga ini adalah serangga karnivor yaitu
pemangsa yang memekan segala macam jenis serangga.
Habitat : kebayakan belalang sembah hidup di daerah
tropis dan banyak ditemukan rerumputan atau tanaman yang berbunga, yakni tempat
kupu-kupu menghisap sari bunga. Warna tubuhnya yang hijau memebuat belalang
sembah menyerupai daun sehingga tak terlihat oleh mangsanya.
Perkembangbiakan : belalang sembah mengalammi metamorfosis
sebagian. Belalang sembah bertelur dalam musim dingin. Dan telurnya diletakan
pada ranting atau rumput dalam satu pembungkus telur seperti busa yang
dikeluarkan oleh betina. Masing-masing bungkus telur mengandung 200-300 atau
lebih telur. Telur berkembang menjadi nimfa hingga akhirnya menjadi belalang
sembah dewasa.
CAPUNG (Sympetrum
internum/ capung; Calopetryx
aequabilis/ Capung jarum)
Capung termasuk dalam ordo odonata.
Capung dewasa bersifat sebagai predator.
Makanan : biasanya memakan serangga yang berukuran
lebih kecil seperti lalat, wereng, dan ngengat.
Habitat : capung jarang berada jauh-jauh dari air,
yakni tempat mereka bertelur. Capung menyebar luas di hutan-hutan, kebun,
sawah, sungai, danau, hingga pekarangan rumah. Jenis capung jarum biasanya
terbang lemah dan jarang menjelajah sampai jauh.
Perkembangbiakan : mengalami metamorfosis sebagian. Telur-telur
biasanya diletakan pada tanaman air. Nimfa capung disebut naiad yang hidup di
dalam air dan bernafas menggunakan insang. Nimfa capung ini memakan ikan-ikan
kecil atau kecebong. Nimfa kemudian akan berubah menjadi capung dewasa. Capung
selalu melakukan reproduksi di udara.
JANGKRIK (Gryllus assimillis)
Jangkrik termasuk dalam family Gryllidae dan satu ordo dengan belalang
(ordo Orthoptera) dan merupakan serangga nocturnal, yakni hanya keluar pada
malam hari. Serangga ini kurang lebih tedapat hamper 900 species.
Jangkrik terkenal karena suara
‘Krik’-nya. Suara tersebut ternyata hanya dikeluarkan oleh jangkrik jantan yang
dihasilkan dari gesekan sayap dan kakinya. Suara jangkrik disebut stridulation. Ada dua tipe suara
jangkrik, yaitu suara pemanggil dan suara pemikat. Suara pemanggil untuk memanggil
betina dan meengusir jantan yang lain, sedangkan suara pemikat yang lebih halus berbunyi jika betina sudah dekat dengan
jantan.
Makanan : jangkrik adalah serangga omnivor, yakni
memakan material organik seperti tanaman dan fungi/jamur. Ketika tidak ada
makanan lain, jangkrik dikenal suka memakan semamanya.
Habitat : banyak ditemukan di padang rumput, pepohonan,
halaman rumah, dan ada juga yang masuk kedalam rumah.
Perkembangbiakan : jangkrik mengalami metamorfosis sebagian.
Telur-telurnya diletakan di dalam tanah, kemudian menetas menjadi nimfa. Nimfa
selanjutnya berkembang menjadi jangkrik dewasa.
Kecoa (Blatta orientalis L.)
Berdasarkan klasifikasinya, kecoa
termasuk ordo Blattaria. Kecoa merupakan jenis serangga yang dapat berlari
dengan cepat menggunakan tungkai tipe gressorial.
Habitat: kecoa biasanya bersarang pada
tumpukan-tumpukan kertas bekas yang tidak terawatt. Tempat yang lembap juga
menjadi lokasi yang sangat disenangi kecoa dan kerap dijadikan sebagai tempat
persembunyiannya. Dari tubuhnya, kecoa sering mengeluarkan suatu cairan yang
berbau busuk.
Perkembangbiakan : berlangsung melalui metamorfosis sebagian.
KEPIK
AIR RAKSASA (Belostoma flumineum)
Serangga
yang termasuk dalam ordo hemiptera selain bernama kepik raksasa dikenal dengan
nama kepik cahaya listrik. Tubuhnya agak gepeng dengan tungkai depan yang besar
yang berfungsi untuk memangsa. Tungkai-tungkai semacam ini merupakan tungkai
bertipe raptorial.
Makanan : kepik ini memakan serangga-serangga air yang
berukuran kecil seperti kecebong atau kelompok ikan-ikan berukuran kecil.
Habitat : kerap dijumpai di dalam kolam atau danau.
Biasanya kepik-kepik terbang keluar dari air karena mereka tertarik pada cahaya
sehingga disebut sebagai kepik cahaya
listrik.
Perkembangbiakan : kepik mengalami metamorfosis sebagian.
Telur-telurnya diletakan diatas punggung kepik jantan hingga menetas menjadi
nimfa. Nimfa kemudian berkembang dalam air dan selanjutnya menjadi kepik
dewasa.
KUMBANG
BADAK (Oryctes rhynoceros L.)
Termasuk serangga dalam ordo coleoptera yang berarti memiliki sayap yang terselubung. Serangga dalam ordo ini dikenal tidak lihai dalam terbang. Mereka terbang menggunakan sayap belakang, sedangkan sayap depan digunakan untuk mendorong tubuhnya yang berat. Sayap depan kumbang badak disebut elytra. Sayap ini keras dan kaku. Sayap belakang merupakan sayap membran yang transparan.
Kumbang badak memiliki ciri khusus
yang sangat terlihat, yaitu bagian tanduknya yang menonjol. Kumbang yang
bertanduk adalah kumbang-kumbang jantan, sementara kumbang betina tidak
memiliki tanduk.
Habitat : banyak ditemukan pada ujung pohon kelapa,
terutama pada bagian daun. Kumbang ini menyebabkan suatu gejala segitiga pada
sekumpukan daun kelapa.
Perkembangbiakan :
kumbang badak mengalami metamorfosis sempurna. Telur-telur yang
dihasilkan diletakan pada pangkal batang kelapa. Telur akan menetas menjadi
larva yang gemar memakan serasah ataupun bahan organik lainnya yang berada di
bawah pohon kelapa. Larva kumbang badak berwarna putih dan berbentuk seperti
huruf C dan disebut disebut lundi. Setelah cukup waktu bagi larva untuk
berkembang, larva akan menggali tanah untuk mempersiapkan tampat bagi
kepompong. Larva tersebut kemudian mereka berubah menjadi kepompong. Kepompong
yang telah bermetamorfosis sempurna ditandai dengan terlihatnya bagian-bagian
tungkai, tanduk, alat mulut, mata, dan bagian-bagian lain seperti yang terdapat
pada kumbang dewasa.
Jika dibandingkan dengan ordo-ordo
lainnya, colepotera merupakan ordo dengan anggota terbanyak, diantaranya
sebagai berikut.
a.
Buprestidae/kumbang
metalik
b.
Cerambycidae/kumbang
penggerak batang
c.
Elateridae/kumbang
peloncat balik (dapat meloncat balik jika terlentang),
d.
Lucanidae/kumbang
tanduk rusa.
e.
Gyrinidae/kumbang
putar.
f.
Endomicidae/kumbang
jamur yang indah.
KUMBANG LADYBIRD (Coccinella novemnotata, Epilachna sparsa)
Serangga dari family Coccinellidae,
ordo coleopteran ini juga sering disebut sebagai kepik.
Makanan : berdasarkan makanannya, larva kumbang terbagi
menjadi dua jenis, yaitu fitofag (pemakan dedaunan) dan predator (pemakan
serangga). Fitofag memakan segala jenis daun yang terdapat di habitatnya,
terutama daun-daun (aphid) dan tungau. Larva kumbang predator memiliki tubuh
yang lebih langsing dengan pergerakan yang sangat aktif. Sedangkan larva
kumbang fitofag memiliki tubuh yang lebih besar dengan pergerakan yang lamban.
Kumbang dewasa juga ada yang bersifat predator dan ada yang fitofag. Kumbang
predator sangat berguna untuk pengendalian hama dan tanaman. Sedangkan kumbang
fitofag dapat menyebabkan kerugian karena dapat membuat daun berlubang yang
dapat menyebabkan tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan optimal sehingga
produktivitas tanaman menjadi menurun.
Habitat : kebanyakan kumbang jenis ini ditemukan di
daun-daunan tanaman sayuran, seperti mentimun, terong, kacang panjang, gambas
dan beberapa jenis tanaman sayuran lain.
Perkembangbiakan : Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna.
Larvanya berwarna gelap yang diselimuti oleh bulu di sepanjang tubuhnya.
KUNANG-KUNANG (Photinus pyralis)
Kunang-kunang disebut juga sebagain
kumbanng menyala. Termasuk dalam ordo coleoptera. Serangga ini memiliki
keunikan, yakni pada bagian perutnya mengeluarkan pancaran cahaya. Cahaya
tersebut dihasilkan dari suatu zat yang disebut luciferin adn luciferase yang
tersimpan dalam sel pada bagian perutnya. jika kedua zat tersebut bercampur
dengan oksigen, cahaya pada perut akam memendar.
Habitat : kunang-kunang kerap dijumpai di rerumputan,
semak-semak, dan diatara pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.
Selama menjadi larva dan kopompong, kunang-kunang akan selalu memencarkan
cahaya.
KUPU-KUPU (Papilo crephontes)
Dalam klasifikasinya kupu-kupu
termasuk ordo Lepidoptera. Kupu-kupu adalah serangga yang aktif siang hari
(diurnal). Makanan kupu-kupu adalah nectar bunga. Alat mulut kupu-kupu
berbentuk seperti sedotan yang tergulung disebut proboscis. Berdasarkan
familinya, kupu-kupu terdiri dari banyak family, yakni sebagai berikut.
a.
Nymphalidae
b.
Lycaenidae
c.
Papilionidae
Habitat : kupu-kupu banyak ditemukan hinggap di tanaman yang memiliki bunga. Selain itu, kupu-kupu juga banyak ditemukan di semak-semak dan pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.
Habitat : kupu-kupu banyak ditemukan hinggap di tanaman yang memiliki bunga. Selain itu, kupu-kupu juga banyak ditemukan di semak-semak dan pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.
KUTU BUKU (Lepisema saccharina L.)
Kutu buku adalah serangga yang kecil
dan tidak bersayap. Tergolong dalam ordo thysanura. Ukuran tubuhnya sekitar
12-25 mm. kutu buku aktif pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari.
Makanan : kutu buku menyukai bahan organik yang
mengandung gula dan pati/kanji sehingga membuatnya dijadikan sebagai hama utama
bagi buku. Serangga ini juga dapat merusak pakaian, kerpet, dan kulit. Selain
itu, kutu buku juga mempunyai sifat kanibal, yakni memakan sesamanya. Kutu buku
tergolong serangga yang hebat dalam mempertahankan hidupnya kerana mempu hidup
bertahun-yahun tanpa makan.
Habitat : kutu buku merupakan hama tumah tangga hampir
di seluruh dunia. Menyukai tempat-tempat yang lembap dan dingin. Biasanya mudah
ditemukan di tumpukan buku-buku, kardus, dan karpet.
Perkembangbiakan : serangga ini tidak mengalami metamorfosis.
Setiap fase perkembangannya hanya ditandai oleh perbedaan ukuran. Telur menetas
menjadi kutu buku berukuran kecil dan berkembang terus hingga menjadi dewasa.
Tidak ada perbedaan bentuk sejak telur menetas hingga menjadi dewasa. Proses
perkembangbiakan kutu buku sangat unik dan dikenal dengan istilah love dance, yakni spermatopora dikeluarkan
di luar tubuh betina, kemudian batina mengambilnya dan memasukannya melalui
ovipositor.
KUTU RAMBUT (Pediculus humanus, pedisulus capitis)
Berdasarkan klasifikasinya, kutu
rambut termasuk dalam ordo phthiraptera yang artinya kutu tanpa sayap. Sayap-sayap
mereka terduksi sehingga berukuran kecil tidak dapat digunakan untuk terbang.
Penyebarannya dilakukan dari orang ke orang melalui penggunaan sisir, topi atau
pakaian yang berganti-gantuan. Penyebarannya dapat dikendalikan dengna rajin
memebersihkan rambut dan badan. Jika kutu-kutu tetap tidak bisa dikendalikan,
sebaiknya gunakan zat pembasmi kutu yang dioleskan sebelum melakukan keramas.
Habitat : kutu kepala tergolong parasite yang biasa
menetap di kulit kepala manusia. Serangga ini menempel di rambut-rambut manusia
dan akan menghisap darah manusia yang jarang membersihkan rambut atau sering
berganti-ganti sisir atau topi dengan orang lain.
Perkembangbiakan : kutu rambut mengalami metamorfosis sebagian.
Telur-nimfa-dewasa. Kutu betina dapat menghasilkan telur sekitar enam butir per
hari. Telur ini dapat melekat dengan kuat pada helaian rambut dan akan menetas
kurang lebih 8 hari setelah pelekatan telur.
LALAT (Musca domestica L.)
Serangga ini sering disebut dengan
nama lalat rumah. Termasuk dalam ordo diptera, yang artinya memiliki dua sayap
(sepasang sayap). Serangga ini hanya memiliki satu pasang sayap yang terlihat,
yaitu sayap depan yang biasa digunakan untuk terbang. Sementara sayap belakang
termodifikasi menjadi berukuran kecil yang letaknya tepat dibelakang sayap
depan dan disebut halter. Halter berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh
lalat saat terbang.
Lalat tidak menggigit, tetapi
menyebarkan penyakit melalui makanan. Oleh karena itu, bila orang memakan
makanan yang dihinggapi lalat bisa menderita penyakit disentri. Lalat memiliki
banyak famili di antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Calliphoridae
(lalat yang abdomennya berwarna hijau) dan sering disebut sebagai lalat hijau.
b.
Sarcophagidae
(lalat yang berada di sampah)
Habitat : lalat rumah banyak ditemukan di tempat lembap
dan tempat-tempat yang kotor.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.
Lalat betina biasanya meletakan telur dalam kotoran ataupun sampah. Telur
menetas menjadi larva yang berbentuk seperti koma. Larva-larva tersebut
biasanya disebut belatung. Belatung kemudian berkembang menjadi kepompong.
Kepompong selanjutnya berkembang menjadi lalat dewasa yang siap berkembang biak
kembali.
NGENGAT (Attacus atlas L.)
Dikenal dengan nama ngengat ulat
sutera raksasa. Ngengat biasanya aktif saat siang menjelang sore hari, sehingga
disebut sebagain serangga krepuskular. Warna sayapnya tidak secerah warna sayap
kupu-kupu. Biasanya ngengat-ngengat ini didominasi oleh warna cokelat tua,
abu-abu, dan jingga. Berdasarkan klasifikasinya, ngengat termasuk dalam ordo
Lepidoptera, yang berarti serangga denggan sayap-sayap yang bersisik. Ngengat
terdiri atas beberapa famili sebagai berikut.
a.
Uranidae
b.
Noctuidae
c.
Arctiidae
d.
Zygaenidae
Makanan : berdasarkan kebiasaan makanannya, larva-larva
biasanya makan daun sedangkan dewasa tidak makan melainkan menghisap sari
bunga.
Habitat : ngengat ini biasanya ditemukan di semak-semak
atau pepohonan.
Perkembangbiakan : berlangsung secara metamorfosis sempurna.
NYAMUK MALARIA (Anopheles sp.)
Berdasarkan klasifikasinya, nyamuk
termasuk dalam ordo diptera. Nyamuk bersifat parasit karena merupakan serangga
pembawa penyakit yang merugikan manusia. Penyakit yang dibawa nyamuk Anopheles
sp. adalah malaria. Hanya nyamuk-nyamuk betina yang menghisap darah. Sedangkan
nyamuk jantan hanya menghisap cairan yang dihasilkan tumbuhan.
Habitat : nyamuk banyak ditemukan di setiap tempat.
Biasanya di tempat-tempat yang dekat dengan genangan air.
Perkembangbiakan : nyamuk mengalami metamorfosis sempurna.
Telur-telur yang diletakan nyamuk betina menetas menjadi larva yang hidup di
air. Larva nyamuk dikenal sebgai jentik nyamuk. Jentik akan berkembang menjadi
kepompong yang juga hidup di dalam air. Kepompong nyamuk bernafas pada
permukaan air melalui sepasang alat pernafasan yang menyerupai terompet
berukuran kecil pada bagian toraksnya. Kepompong nyamuk merupakan kepompong
yang sangat aktif bergerak. Kepompong-kepompong tersebut selanjutnya berkembang
menjadi nyamuk dewasa yang siap berkembang biak kembali
PINJAL (Ctenocephalides sp.)
Serangga ini dikenal sebagai kutu
anjing (Ctenocephalides canis) atau
kutu kucing (Ctenocephalides felis).
Berdasarkan klasifikasinya, pinjal termasuk dalam ordo siphonaptera, yang
berarti sebuah buluh yang tidak bersayap. Tubuh pinjal berbentuk pipih
menyerupai suatu pembuluh. Pinjal dewasa berwarna coklat, dengan panjang
sekitar 3-4 mm dengan bulu-bulu panjang
pada setiap segmen tubuhnya.
Antennanya berukuran sangat kecil
dengan bagian kepala menunduk sehingga alat mulut letaknya agak tersembunyi.
Pada alat mulut terdapat palpus maksila yang berfungsi untuk menghisap darah
inang yang ditumpanginya, yakni anjing atau kucing. Bentuknya yang pipih,
sangat memungkinkan bagi pinjal untuk bergerak gesit dalam bulu-bulu anjing
atau kucing. Kebanyakan jenis pinjal merupakan pembawa penyakit penting seperti
penyakit pes.
Habitat : kutu anjing atau kucing banyak ditemukan pada
bulu-bulu kucing atau anjing yang tidak terawat dan kotor.
Perkembangbiakan : pinjal mengalami metamorfosis sempurna.
Telur-telur ini diletakan induk betina di kandang kucing/anjing atau tempat
kucing/anjing biasa tertidur, kemudian mereka menetas menjadi larva pinjal.
Larva berkembang menjadi kepompong yang menjadi kokon. Kepompong yang tekah tumbuh
sempurna berkembang menjadi pinajal dewasa. Kutu betina membutuhkan makanan
sebelum dapat bertelur. Kutu betina dapat menghasilkan 500 atau lebih telur
selama hidupnya.
RAYAP (Coptotermes curvignathus Holmgren)
Berdasarkan kalsifikasinya, rayap
termasuk ordo isoptera, yakni berarti bersayap sama. Hal ini karena rayap
memiliki dua pasang sayap yang berukuran sama. Rayap merupakan serangga social
yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut koloni. Dalam kehidupannya, rayap
tebagi menjadi bebrapa golongan (kasta), yaitu kasta prajurit, kasta pekerja,
dan kasta reproduksi. Setiap kasta memiliki tugas yang berbeda-beda.
a.
Kasta
prajurit. Bertugas melindungi koloninya dari gangguan luar, seperti serangan
semut dan beberapa pemangsa lain.
b. Kasta pekerja. Sepanjang hidupnya bertugas
bekerja terus tanpa henti. Beberapa tugasnya antar lain memelihara telur dan
rayap-rayap muda, memeberi makan, memeihara ratu rayap, mencari sumber makanan,
merancang bentuk sarang, serta membuat lorong-lorong dalam sarang. Kasta
pekerja juga memperbaiki sarang jika terjadi kerusakan. Rayap jenis inilah yang
sering menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan, tanaman, kayu dan bahan
berselulosa lainnya.
c.
Kasta
reproduksi. Terdiri atas individu-individu seksual, yaitu betina (ratu) yang
bertugas untuk bertelur dan jantan (raja) yang bertugas membuahi betina.
Habitat : kebanyakan rayap tanah ditemukan dalam tanah
atau sampah-sampah organik. Namun, ada juga beberapa yang ditemukan di dalam
bangunan.
Perkembangbiakan : Rayap mengalami metamorfosis sebagian.
Telur-telur yang telah menetas akan berkembang menjadi nimfa. Nimfa kemudian
ada yang berkembang menjadi rayap kasta prajurit, pekerja, ataupun kasta
reproduksi, tergantung dari gen yang dibawanya. Rayap kasta reproduksi
berkembang menjadi laron, yaitu fase dewasa yang dapat berkembang biak.
SEMUT (Formica pallide, Fomica fulva)
Semut adalah serangga eusosial (ada
segabian yang bersifat pasarit) yang termasuk dalam ordo hymenoptera. Semut
digolongkan mejnadi tiga, yaitu semut pekerja, semut pejantan, dan semut ratu.
Semut pekerja merupakan sekumpulan betina yang mandul. Semut pejantan memiliki
ukuran yang lebiih kecil daripada ratu semut. Biasanya, sesaat setelah
perkawinan semut jantan mati.
Makanan : semut kebanyakan bersifat karnivor, makan
daging hewan lain (hidup atau mati), ada juga yang herbivora memakan daun-daun
tanaman. Beberapa semut ada yang memakan jamur dan banyak juga semut yang
memakan cairan tumbuhan, bakal madu, dan embun madu.
Habitat : penyeberan semut terbesar di kawasan tropis,
salah satunya adalah Indonesia. Hampir di setiap tempat ditemukan ssemut. Di
pohon, di rumput, di bunga bahkan di dalam rumah sekalipun. Mereka membentuk
sarang dalam rongga-rongga tanaman dan membuat lorong-lorong di dalam kayu.
Perkembangbiakan : melalui metamorfosis sebagian.
TONGGERET (Tibicen canicularis)
Tonggeret termasuk dalam ordo
hemiptera. Serangga ini mempunyai mata yang kecil, terpisah jauh di kepalanya,
dan biasanya memiliki sayap transparan. Di antara serangga lainnya, tonggeret
sangat mudah dikenali, terutama karena tubuhnya yang besar dan suaranya yang
luar biasa. Toggeret jantan bisa mengeluarkan bunyi-bunyian untuk menarik
betinanya. Bunyi-bunyian dihasilkan oleh sepasang gendang pada bagian depan di
bawah perut. Di dunia ada sekitar 3.000 spesies tonggeret, meskipun banyak yang
belum dideskripsikan.
Habitat : tonggeret terdapat di semua benua kecuali
antartika. Tonggeret hidup di udara sedang hingga tropis.
Perkembangbiakan : tonggeret mengalami metamorfosis sebagian.
UNDUR-UNDUR (Myrmeleon immaculatus L.)
Undur-undur
termasuk dalam ordo Neuroptera. Bentuk dewasanya menyerupai capung. Antenanya
berukuran relative penjang dan agak menggada.
Makanan : serangga ini memangsa dengan cara membuat
perangkap di dalam tanah. Perangkap ini berbentuk kerucut dan mereka
bersembunyi di dasar kecucut tersebut. Jika ada mangsa lewat, langsung dijepit
menggunakan rahangnya yang kuat. Semut merupakan salah satu mangsa bagi
undur-undur.
Habitat : dapat dijumpai hampir di setiap daerah
tropis. Jenis undur-undur mudah ditemukan. Biasanya terdapat pada permukaan
tanah yang berpasir, bersembunyi di dalam dasar perangkap kecil untuk menunggu
mangsa.
Perkembangbiakan : undur-undur mengalami metamorfosis sempurna.
Telur-telur diletakan di dalam tanah dan menetas menjadi larva. Larva
undur-undur memiliki rahang yang sangat kuat dan tajam yang berguna untuk
mengoyak mangsanya. Setelah larva berkembang sempurna akan berubah menjadi
kepompong yang dilindungi oleh kokon. Kokon ini terbuat dari pasir dan sutera.
Pupa yang telah cukup waktunya berkembang menjadi undur-undur dewasa yang
bersayap.
Daftar
Pustaka :
Octavianty,
Yuke. 2008. Ensiklopedia serangga.
Depok ; Penebar swadaya
terima kasih atas info nya
BalasHapusMantap mas... Terus berkarya mas. :)
BalasHapusIjin share k mksh atas infonya
BalasHapus