Jumat, 20 Februari 2015

Batang

Berdasarkan sifat inernal dan eksernalnya, tipe batang dibedakan menjadi : rumput-rumputan (gandum, jagung), herba atau terna (kacang-kacangan, bunga matahari, tomat), batang berkayu, dan pohon. Ada juga tipe batang yang mengadakan metamorfosis dengan bentuk khusus yang sesuai dengan lingkungan atau fungsinya. Tipe itu meliputi bulbus atau umbi lapis (bawang) dan umbi (kentang) yang berfungsi untuk menyimpan makanan. Batang sukulen pada umbuhan kaktus berfungsi untuk menyimpan air dan melakukan foosintesis, suatu proses yang pada tumbuhan lain terjadi pada daun. Batang dapat juga mengalami modifikasi menjadi sulur (trendil) dan duri.
            Setelah mempelajari struktur luar batang atau cabang, kita dapat melihat bahwa susunan daun pada batang mempunyai pola khas. Bagian batang tempat menempelnya daun disebut nodus dan bagian batang di antara dua nodus disebu buku (internodus). Kuncup yang sebenarnya pucuk kecil juga terdapat pada batang. Kuncup yang terdapat pada ujung batang disebut kuncup terminal. Pada bagian aksilar daun terdapat kuncup lateral atau kuncup aksilar, yang biasanya lebih kecil daripada kuncup terminal. Kuncup ini mengalami dormansi untuk periode terentu (selama musim gugur) atau untuk beberapa tahun (sebagian besar kuncup aksilar).
            Selama sel meristem pucuk kuncup terminal mempunyai kemampuan untuk membelah, sebagian besar kuncup aksilar tetap dorman dan pertumbuhan pucuk yang tumbuh dari kuncup aksilar terbatas. Pertumbuhan cabang dan dormansi kuncup aksilar dikendalikan oleh kuncup terminal. Pada tumbuhan yang memiliki kuncup terminal pada sumbu utama, kuncup aksilar akan aktif selama hidup, dan mempunyai percabangan baang monopodium. Pada kebanyakan tumbuhan, meristem ujung pucuk akan menghasilkan bunga, setelah beberapa waktu menyokong perpanjangan batang dan menghasilkan daun. Pertumbuhan selanjutnya dilakukan oleh kuncup lateral dan cabang ini berfungsi sebagi sumbu utama. Percabangan semacam ini disebut simpodium.
            Setelah diferensiasi, meristem pucuk mengalami pemasakan jaringan. Pengamatan susunan jaringan suatu batang muda dari luar ke dalam dapat dibedakan dengan menggunakan mikrokop. Epidermis di bagian luar ditutupi oleh bahan lunak dari lemak alam yang sangat tahan air, disebut kutin. Lapisan kutin ini disebut kutikula. Kutikula, terutama jika tebal, bersifat kedap air dan gas (impermeabel). Pada epidermis sering terdapat rambut. Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks. Di dalam korteks terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Parenkim berfungsi untuk menyimpan makanan; batang yang hijau juga berfungsi untuk fotosintesis. Kolenkim dan sklerenkim berperan sebagai jaringan penguat. Ada berbagai tipe sel kolenkim berdasarkan letak penebalannya. Dinding sel sklerenim sangat tebal dan sebagian besar mengandung lignin. Sklerenkim dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sklerenkim serabut, yang panjang dan meruncing pada ujungnya, dan sklereida,yang lebih kurang isodiametris atau bercabang.
            Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh. Jaringan pembuluh tersusun dalam suatu susuna yang biasa disebut ikatan pembuluh (berkas pengangkut). Tiap berkas pengangkut terdiri atas xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar. Pada beberapa tanaman, misalnya pada labu, floem terdapat bagian dalam dan luar dari xilem. Pada Gymnospermae dan dikotil, berkas pengangkut tersusun dalam suatu lingkaran yang mengelilingi empulur. Sementara, pada Monikotil, berkas pengangkut tersebar pada seluruh batang. Perbedaan lain antara Monokotil, Dikotil, dan Gymnospermae adalah adanya kambium di antara xilem dan floem ( pada Dikotil dan Gymnospermae).
            Kambium menghasilkan xilem ke arah dalam (sentripetal) dan floem ke arah luar (sentrifugal) sehingga menekan bagian luar floem. Jaringan berkas pengangkut yang dihasilkan langsung oleh meristem pucuk disebut xilem primer dan floem primer. Jaringan pembuluh yang dihasilkan oleh kambium disebut xilem sekunder dan floem sekunder. Kambium mengadakan perkembangan sehingga penampang melintangnya menampakkan cincin kambium. Kambium menghasilkan xilem sekunder atau kayu, yang pada beberapa pohon diameternya dapat mencapai beberapa meter. Floem sekunder biasanya dihasilkan dalam jumlah yang lebih kecil daripada xilem sekunder. Floem sekunder bersama-sama dengan epidermis dan korteks akan membentuk kulit kayu.

            Xilem sekunder atau kayu pada dasarnya berisi elemen yang sama dengan xilem primer, tetapi biasanya lebih banyak serabut dan sel parenkim yang tersusun ke arah radikal, dan disebut jari-jari empulur. Pohon dengan daur pertumbuhan musimam mempunyai cincin pertumbuhan yang nampak pada penampang melintang batang.
            Semakin tebal, kayu semakin menekan epidermis dan korteks sehingga sering kali robek. Sebagai jaringan pelindung sekunder, tumbuhan membentuk lapisan gabus (fellem) yang menggantikan fungsi utama epidermis. Gabus terdiri atas sel pipih yang mati dan tidak mempunyai ruang antarsel. Sel ini dilapisi oleh lamela lemak yang disebut suberin. Jaringan ini dihasilkan oleh kambium gabus (flogen). Pada tumbuhan yang hidupnya lama, dengan bertambahnya diameter batang secara terus-menerus, kambium berkembang lebih lanjut ke bagian dalam, misalnya di dalam floem. Gabus merupakan penghalang yang idak dapat ditembus (impermeabel). Gabus dibentuk di dalam floem sekunder sehingga bagian floem yang terdapat di luarnya mati. Semua jaringan kambium di luar membentuk kulit kayu.
            Pasokan oksigen pada jaringan hidup yang diliputi oleh gabus dilakukan oleh sekelompok sel yang mempunyai ruang antarsel, yang disebut lentisel.

Daftar Pustaka :
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.


Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 16.25
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.