Rabu, 18 Februari 2015

AKAR

           


Sistem perakaran pada rumput-rumputan dan monokitil lain disebut sistem akar serabut. Setiap akar pada sistem akar serabut mempunyai ukuran yang hampir sama. Lain halnya dengan tumbuhan Dikotil. Tumbuhan Dikotil mempunyai akar utama yang bercabang; dan akar ini dapat bercabang lagi. Sistem perakaran seperi ini disebut sistem akar tunggang.

            Akar muda mempunyai rambut halus yang disebut rambut akar, yang hanya terdapat pada bagian yang dekat dengan ujung akar. Rambut akar dapat jelas dilihat pada biji yang dikecambahkan pada kertas saring basah atau pasir yang lembap. Rambut akar terdapat dalam jumlah yang besar dan merupakan penonjolan epidermis akar. Rambut akar hidup relatif pendek. Akar akan erus menerus membentuk rambut akar yang baru di dekat ujung akar, yang kemudian terus tumbuh dan menekan ke dalam tanah. Rambut akar dapat memperluas bidang peyerapan air dan garam tanah.

            Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang rapat yang berperan sebagai jaringan pelindung. Di sebelah dalam epidermis terdapat daerah relatif tebal, yaitu korteks. Koreks terdiri atas sel parenkim yang anara sel satu dengan lainnya terdapat ruang antar sel. Lapisan di sebelah dalam korteks merupakan selapis sel yang disebut endodermis. Dalam pertumbuhan primer, dinding sel enodermis tipis, hanya terdapa penebalan berbentuk pita melintang yang disebut pita Kaspari.
            Bagian tengah akardisebut silinder pusat yang terdiri atas jaringan pengangkut air, yaitu xilem (pembuuh kayu) dan jaringan pengangkut makanan, yaitu floem (pembuuh tapis). Antara jaringan pembuluh (xilem dan floem) dan endodermis terdapat satu lapisan sel parenkim yang disebut perisiklus. Sel pembentuk perisiklus sama dengan sel pembentuk xylem maupun floem, yaitu sel meristem. Perisiklus masih bersifat meristematis sehingga memperluas penampang akar.
            Xilem terdiri atas trakeida dan elemen pembuluh, serabut, dan sel parenkim. Sel trakeida dewasa merupakan sel memanjang dengan dinding tebal, dan pada dinding tersebut terdapat bagian tempat yang tipis yang dapat melewati air dengan mudah. Elemen pembuluh juga seperti sel trakeida, tetapi pada bagian ujungnya terdapat lubang ke arah vertikal. Susunan elemen pembuluh ini disebut trakea. Serabut merupakan sel yang memanjang dengan dinding sel tebal dan berfungsi sebagai penguat jaringan. Sementara sel parenkim merupakan jaringan pengisi yang berfungsi sebagai penyimpan makanan.
            Floem terdiri atas sel tapisan, sel pengiring, serabut, dan parenkim. Sel tapisan terdiri atas sel hidup yang tersusun vertikal yang berfungsi untuk mengangkut bahan organik. Sel pengiring dan sel tapisan berkembang dari sel meristem yang sama. Sel meristem ini membelah secara longitudinal dan menghasilkan sel-sel dengan ukuran yang berbeda. Sel yang besar akan berkembang menjadi sel tapisan, sedangkan sel yang kecil menjadi sel pengiring. Ukuran panjang sel pengiring bervariasi; ada yang sepanjang sel tapisan di sampingnya, ada pula yang lebih pendek sehingga terbentuk deretan sel pengiring yang menempel pada sel tapisan.



            Pada Gymnospermae dan Dikotil terdapat suatu jaringan meristem yang disebut kambium pembuluh (kambium vasikuler) yang mengelilingi xilem. Pertumbuhan meristem pucuk menyebabkan pertumbuhan memanjang pada organ tumbuhan. Kambium pembuluh menyebabkan pertumbuhan menjari dengan penebalan organ. Sel kambium pembuluh membelah dan menghasilkan elemen xilem ke arah dalam dan elemen floem ke arah luar. Jaringan pembuluh yang berasal dari kambium disebut jaringan sekunder yang erdiri atas xilem sekunder dan floem sekunder.

Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 10.20
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.