Senin, 08 Juni 2015

5 Hewan yang Sering Berpuasa


Selama bulan Ramadhan, umat muslim menjalani ibadah puasa. Menahan rasa lapar dan haus dari subuh hingga waktu magrib tiba, tetapi tahukah Anda bahwa puasa itu ternyata tidak hanya dijalani oleh manusia saja. Beberapa hewan pun melakukan kegiatan ritual puasa.
Sejumlah hewan yang melakukan praktik puasa, tentunya dengan sebab dan tujuan yang berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh manusia. Cara berpuasa hewan, dijalani pada saat waktu tertentu. Ritual untuk menahan rasa lapar dan haus ini, menjadi kegiatan yang sangat penting bagi hewan tertentu di habitat liar. Hewan bahkan bisa sangat fokus dalam menjalankan puasa, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Untuk itu, ada baiknya kita simak satu persatu tayangan tentang puasa yang dilakukan oleh beberapa hewan yang telah unikgaul.com rangkum berikut ini.

1. Unta

Hewan pertama yang suka berpuasa, yaitu unta. Hewan padang pasir ini merupakan salah satu hewan, dengan kemampuan daya tahan tubuh yang luar biasa. Struktur tubuh yang sangat kuat, dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, ialah salah satu ciri khasnya. Bahkan hewan ini mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa makan dan minum.

Ya, jika pada kondisi panas membakar seperti di gurun, menemukan sumber makanan dan minuman memang sulit. Namun, itu bukan masalah bagi unta. Bahkan pada suhu panas lima puluh derajat celcius sekalipun, hewan padang pasir ini dapat bertahan hidup hingga delapan hari tanpa makan dan minum. Daya than hidup yang luar biasa, tak lain karena unta memiliki tempat penyimpanan energi, yaitu berada pada punuk di tubuhnya. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Sedikit demi sedikit lemak di punuk tersebut akan ia gunakan sebagai sumber energi. Maka tak heran jika unta berhasil bertahan menahan rasa haus, di cuaca panas.

Setiap unta berpuasa, ia akan kehilangan sebagian berat badan di tubuhnya. Dan jika punuknya telah kempis, maka persediaan makanan di tubuhnya sudah menipis. Dan ketika hewan ini menemukan air, unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit saja.


2. Ayam Betina

Hewan lainnya yang juga gemar berpuasa, yaitu ayam betina. Ya, setiap kali ayam betina mengerami telur, ia akan senantiasa menahan lapar dan haus, seperti halnya manusia yang sedang melakukan praktik puasa. Hal itu dilakukan oleh ayam betina untuk menghangatkan suhu badannya, sehingga telur yang dieraminya selama hampir 3 minggu, dapat menetaskan anak-anak ayam.

Induk betina dengan sabar harus mengerami telur-telurnya hingga ia tidak bisa beraktivitas, seperti makan, minum, hingga membersihkan diri di bawah terik matahari. Ia harus tetap konsisten memberikan kehangatan kepada calon anak nya yang masih di dalam telur, dan menunggunya sampai telur-telur itu menetas. Bila sang induk tidak sabar menjalani proses tersebut, telur-telur itu akan busuk dan, anak ayam yang dinantikannya akan mati.

Setelah telur-telur itu menetas menjadi anak ayam, maka sang ayam betina yang kemudian menjadi induk ini, akan berubah perilaku. Ia akan tampak sensitif demi melindungi anak-anaknya dari berbagai ancaman. Ayam betina juga akan rajin mencari makan, dan mengajarkan anak-anaknya tumbuh menjadi ayam-ayam yang mandiri.


3. Ular

Hewan berikutnya yang ikut berpuasa adalah ular. Hewan melata yang sebenarnya terkenal rakus ini, gemar memakan hewan apa saja yang ditemukannya. Tikus, kelinci, kodok, burung, dan kadal adalah santapan lezat bagi ular. Bahkan, ular-ular besar seperti jenis piton atau anaconda amazon, sanggup melahap anak kerbau dan babi dengan sekali telan.

Namun, ketika ular sudah melahap mangsanya yang lebih besar, geraknya pun menjadi lamban. Itu karena perutnya butuh waktu lama untuk memroses pengolahan mangsa yang besar. Dan selama pengolahan iitulah, ular bisa tahan tidak makan dan minum, atau berpuasa selama berahari-hari, bahkan 2 hingga 3 minggu.

Saat berpuasa penuh, biasanya ular tidak akan melakukan aktivitas apa-apa. Ular hanya akan bersembunyi dan berdiam diri. Dan saat itulah ular mengalami proses biologi yang kita kenal dengan proses ganti kulit. Puasa yang dilakukan ular, bertujuan untuk meningkatkan suhu badan hingga beberapa derajat di atas normal guna melakukan pergantian kulit baru. 

Ular akan mengganti kulitnya yang tua dan kusam, dan berubah menjadi kulit yang segar, warna-warni, dan indah. Namun, setelah masa puasa berakhir, dan mendapatkan kulit yang lebih baik, sang ular yang tidak makan dalam kurun waktu lama ini, akan tampak lebih ganas, dan aktif dalam mencari mangsa.


4. Ulat

Hewan lainnnya yang suka berpuasa adalah, ulat. Baik berbulu atau tidak, ulat merupakan binatang yang sering menimbulkan rasa geli, jijik dahkan menakutkan banyak orang. Namun, di balik tubuhnya yang gemuk berbulu itu, ulat adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Dari wujud ulat yang menjijikan menjadi wujud kupu-kupu yang indah dipandang mata.

Perubahan wujud ulat menjadi kupu-kupu, ternyata melalui proses puasa, yaitu masa di mana ulat memasuki kepompong dengan tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 hingga 16 hari. Setelah melalui perjuangan tidak makan dan minum dengan berdiam diri di dalam kepompong, kemudian ulat keluar dari kepompong dengan wujud yang sama sekali berbeda. Ia berubah menjadi binatang bersayap indah rupawan yang kita kenak dengan kupu-kupu.

Dengan perjuangan puasanya yang sungguh-sungguh, ulat yang asalnya dibenci oleh sebagian orang karena bulunya yang membuat julit gatal, ulat berubah menjadi kupu-kupu sebagai hewan yang banyak disukai, dan dikagumi oleh setiap orang yang memandangnya. Ritual puasa sang ulat yang asalnya menjijikan dan perusak tanaman tersebut, berubah menjadi kupu-kupu yang anggun dengan sayap yang berwarna-warni, juga bermanfaat bagi penyerbukan bunga.


5. Kukang 

Hewan selanjutnya yang juga berpuasa, yaitu kukang. Hewan yang juga disebut malu-malu ini, merupakan primata yang terancam punah. Ia dikenal sebagai hewan yang lambat dan juga pemalas. Saking malasnya, aktivitas keseharian kukang hanya di isi dengan tidur dengan cara bergelung, atau menggantung di atas pohon. Meski suasana disekitarnya bising, tetapi kukang yang beraktivitas di malam hari ini bisa menikmati tidur hingga seharian penuh, tanpa makan apapun.

Bisa dikatakan bahwa puasa yang dilakukan kukang, lebih disebabkan oleh sifatnya yang pemalas. Dan jika perutnya sudah benar-benar lapar, barulah kukang bangun dari tidurnya untuk mencari makan. Di habitat liarnya, kukang memakan pakan alaminya berupa getah, nektar, buah-buahan hutan, serangga, dan reptil kecil. Setelah ia merasa kenyang dengan hasil makannya, kukang pun akan kembali tidur dan berpuasa kembali.

Walaupun hewan pemalas, namun kukang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya, yaitu matanya yang besar dan bisa menyala orange dalam gelap. Selain itu, kukang memiliki badan yang lentur, yang difungsikannya untuk meregangkan badan, meliuk, dan menggantung. Di alam bebas, kukang termasuk hewan yang berisik. Kukang suka bersiul ria untuk memanggil temannya, mencari makanan dan mengirimkan pesan.


Referensi:
http://forum.kompas.com/teras/197067-5-hewan-yang-sering-berpuasa.html

Pengaruh Air pada 7 Bagian Tubuh



Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, bahkan sekitar 55 persen berat tubuh kita adalah air. Tanpa air makhluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang karena air sangat vital untuk reaksi kimia tubuh.
Air harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh tidak bisa membuatnya. Untuk mengetahui peran air dalam tubuh kita, simak apa saja pengaruh air pada 7 bagian tubuh berikut ini:
1. Otak Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil dan motivasi lebih baik. Jika kecukupan air dalam tubuh baik, kemampuan kita dalam memecahkan masalah juga akan meningkat. Para ilmuwan menyebutkan kekurangan air akan menyebabkan aliran oksigen ke area otak berkurang sehingga sel-sel saraf menyusut sementara. Tak heran jika orang yang kehausan biasanya sulit berkonsentrasi.
2. Mulut
Air akan menjaga tenggorokan dan bibir lebih basah dan menjaga mulut kekeringan. Kondisi mulut yang kering bisa memicu bau mulut dan rasa yang tidak enak, bahkan gigi berlubang.
3. Jantung
Dehidrasi akan menyebabkan penurunan volume darah sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa darah agar sel-sel tidak kekurangan oksigen. Akibatnya aktivitas fisik ringan seperti naik tangga atau berlari akan terasa lebih melelahkan.
4. Sirkulasi darah Tubuh mengeluarkan panas dengan cara melebarkan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit sehingga aliran darah lebih cepat dan panas lebih banyak yang dikeluarkan. Bila kita kekurangan cairan, dibutuhkan temperatur lingkungan yang lebih tinggi agar pembuluh darah melebar sehingga kita akan tetap kepanasan.
5. Otot
Bila kecukupan cairan terpenuhi, air di dalam dan luar sel yang berfungsi mengkontraksi otot menyediakan nutrisi yang cukup dan proses pembuangan berlangsung efisien sehingga performa tubuh akan baik. Air juga penting untuk melumaskan sendi. Namun kram otot tidak berkaitan dengan dehidrasi melainkan karena kelelahan otot.
6. Kulit
Jika seseorang menderita dehidrasi berat, kulit menjadi kurang elastis. Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang biasanya disebabkan karena zat kimia dalam sabun, air panas atau terpapar udara kering. Sayangnya, minum cukup air tidak akan mencegah keriput.
7. Ginjal
Ginjal membutuhkan cairan untuk menyaring "sampah" dari peredaran darah dan membuangnya melalui urin. Kecukupan cairan juga akan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Dehidrasi berat akan menyebabkan ginjal berhenti berfungsi, sehingga toksin atau racun menumpuk di tubuh.

Referensi : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/08/pengaruh-air-pada-7-bagian-tubuh.html#ixzz3cQkxDYYc

Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Berpuasa



BERPUASA pada bulan Ramadan bagi kaum muslimin, secara hakekat bukan hanya menahan dahaga dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Tetapi lebih dari itu adalah suatu latihan psikis, mental dan tentu saja fisik biologi. Secara psikis, orang yang menjalankan puasa tersebut akan semakin memiliki jiwa dan perilaku sehat, dan tentunya menjauhkan pikiran dan perbuatan dari hal-hal yang bisa mencederai hakekat berpuasa, sehingga kedepan bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Tak perlu takut kehabisan tenaga saat berpuasa, sehingga Anda memilih untuk bermalas-malasan dan mengurangi aktivitas fisik dari biasanya. Selama berpuasa, tubuh Anda menghasilkan energi sendiri dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terbuat dari kelebihan lemak, karbohidrat, dan gula untuk menghasilkan energi.

Hati adalah organ yang paling signifikan dalam proses ini, mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.



Justru, tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa. Sebuah proses yang teratur, detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening, dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun. Proses ini dipercepat saat puasa karena tubuh memecah lemak. Bahan kimia dan racun yang diserap dari makanan dan lingkungan yang disimpan dalam cadangan lemak, dilepaskan selama puasa.



Puasa juga menjadi penyembuh bagi tubuh, pikiran, dan jiwa dengan cara yang simultan. Pada tingkat fisik, energi dan sumber daya dialihkan dari sistem pencernaan (yang terus-menerus dilakukan saat kita tak berpuasa) ke sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme sehingga kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan membangun kembali berjalan optimal.



Studi medis menunjukkan bahwa selama puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Sang tumor menjadi kelaparan untuk nutrisi dan karenanya lebih rentan untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.



Puasa memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan sumber daya dan fokus pada pembangunan kembali pada tingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA menjadi lebih efisien dalam mentranskripsikan protein dan jaringan yang dibutuhkan tubuh.



Perubahan lain dalam tubuh selama puasa termasuk sedikit penurunan suhu inti tubuh karena penurunan tingkat metabolisme dan fungsi tubuh secara umum. Kadar gula darah juga turun karena tubuh menggunakan cadangan glikogen dalam hati dan angka dasar metabolik (BMR) dikurangi dalam rangka untuk menghemat energi.


Sistem pencernaan, yang sangat sering kelebihan beban, dan tak henti-hentinya disuruh bekerja, juga membersihkan sendiri sehingga pencernaan lebih efisien dan penyerapan nutrisi lebih optimal. Di sisi lain, lapisan lambung dan usus mengikis masalah 'sampah' tubuh. Proses lain yang menopang infrastruktur dasar tubuh juga meningkat selama puasa, misalnya produksi hormon meningkat serta pelepasan hormon anti-penuaan.

Demikian pula secara psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Sebab saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Dalam penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam akumulasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan seperti amylase, pangkrease, dan insulin dalam jumlah besar, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan tubuh. Dengan demikian, puasa bermanfaat menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan hipertensi.
Demikian pula, manfaat puasa terhadap fungsi dan kesehatan otak, dapat dijelaskan secara ilmiah (scientific experiment). Berdasarkan penelitian plastisitas dan neurogenesis, yaitu tentang kelenturan dan perkembangan otak. Dijelaskan bahwa pada dasarnya synapsis (jaringan/keneksi otak) dapat berkembang berdasarkan, faktor lingkungan, kejiwaan, dan makanan yang dikomsumsi oleh seseorang. Bahkan, Dr. Johansen-Berg, et al. (Neuron Journal 2012) mejelaskan bahwa synapsis diotak dapat mengalami perubahan selama 24 jam yang terekpos oleh pembelajaran dan latihan.
Sehingga pada saat seseorang melaksanakan puasa Ramadan, selama sebulan penuh (30×24 jam). Dengan berupaya secara maksimal mengatur cara makanan, serta senantiasa berpikir positif, berpikir optimism, serta tawadhu dan berbuat secara ikhlas. Maka berdasarkan plastisitas, neurogenesis, dan fungsional kompensasi jaringan otak, akan diperbaharui. Sehingga struktur otak, akan terbentuk networking atau rute jaringan baru didalam otak, yang tentunya akan membentuk pribadi dan manusia yang berpikiran sempurna sesuai anjuran dan latihan Ramadan, yang telah dijalankan selama sebulan penuh.
Sehingga setelah bulan Ramadan, maka muslim tersebut akan menjadi orang-orang yang secara biologis, psikologis, fungsional menjadi orang yang baru. Yaitu manusia senantiasa berpikiran yang lebih baik, yang digambarkan dengan perubahan struktur atau networking (synapses) otak yang baru: yang senantias berpikiran positif, optimisme, tawaduh, serta berserah diri kepada Tuhannya.

Referensi :

 
Diberdayakan oleh Blogger.