Minggu, 10 Juni 2012

ARTIKEL ILMIAH POPULER


Sang Pejalan Air
Oleh : Muhammad Iqbal

Sebuah khayalan manusia adalah ingin bisa terbang juga salah satunya ialah ingin dapat berjalan di atas air. Tentu hal itu tidaklah mungkin.! Namun binatang yang satu ini mampu melakukannya.
Anggang-anggang atau sering dikenal dengan Water Strider merupakan serangga yang mempunyai kelebihan berjalan di atas air tanpa harus mengkhawatirkan dirinya tenggelam. Hal ini telah mengundang para ilmuan untuk meneliti lebih jauh tentang binatang ini. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam artikel di bawah ini.


Asal Muasal Nama Anggang-Anggang


Water stider begitulah nama hewan ini bila diucap dalam bahasa inggris, yang berarti si pejalan air. Nama ini cocok dengannya Karena keseharian hewan ini hidup di air, tapi orang Indonesia menyebut binatang ini dengan sebutan anggang-anggang. Mengapa disebut demikian? karena binatang ini mengambang-ambang di atas permukaan air. Namun, di daerah Jawa Barat dengan mayoritas orangnya menggunakan bahasa sunda hewan ini disebut engkang-engkang. Tidak jauh berbeda dengan anggang-anggang hanya penggunaan kosa kata nya saja yang sedikit berbeda. Selain itu, adapula yang menyebutnya Jesus bug. Hal ini merujuk pada kisah Jesus yang konon dapat berjalan di danau Genesaret.

Mitos dan Kepercayaan Yang Beredar di Masyarakat Tentang Anggang-Anggang.


Di daerah pedesaan anak-anak berusia belasan tahun percaya bahwa anggang-anggang dapat membuat mereka berenang dengan lincah, caranya dengan menangkap anggang-anggang tersebut dan menggosokannya pada tangan dan kaki sebelum berenang.
Hal yang serupa pernah saya alami sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun apakah memang seperti demikian.? hhmm… ternyata hal itu tidak mungkin dan tidak ada jawaban yang ilmiah akan hal itu.


Mengenal lebih jauh sang Pejalan Air


Aggang-anggang biasa hidup di daerah tropis dengan kondisi arus air yang tenang, seperti di sungai, kolam, dan danau. Biasanya anggang-anggang hidup soliter atau berkelompok. Anggang-anggang memiliki kebiasaan hidup berjalan atau melompat di permukaan air. Anggang-anggang ini termasuk dalam ordo Hemiptera dan mempunyai tipe mulut menusuk atau menghisap.
Anggang-anggang memiliki bentuk tubuh pendek dan ringan dengan bentuk tubuh cenderung pipih dan agak memanjang yang dilengkapi dengan dua atau tiga pasang kaki. Kaki-kaki tersebut dilengkapi oleh ribuan bulu-bulu mikroskopis berukuran sekitar 50 micrometer atau kurang dari seper dua ribu inci. Bulu-bulu tersebut tersusun dalam rumpun-rumpun kecil. Rumpun-rumpun itu berfungsi untuk menyimpan udara, sehingga anggang-anggang bisa mengapung di atas air. Selain itu, mereka juga memiliki sepasang tangan yang dipakai untuk menangkap mangsa.

Kaki tengah anggang-anggang digunakan untuk melakukan gerakan mendayung, sedangkan kaki belakang digunakan sebagai kemudi dan rem.

Kebiasaan makan anggang-anggang

Dengan bentuk tubuh kecil dan dilengkapi dengan empat kaki dan dua tangan   terpikirkah bagaimana kira-kira anggang-anggang saat makan?
Ternyata anggang-anggang ini mempunyai kebiasan makan yang cukup unik, saat seekor serangga lain terjatuh dan terjebak di permukaan air biasanya akan meronta-ronta dan menimbulkan gelombang. Gelombang inilah yang merupakan tanda adanya makanan bagi anggang-anggang. Ia akan mendekat, lalu menghisap cairan mangsanya hingga mati.

Rahasia Kaki Anggang-anggang

Anggang-anggang memang sudah  lama membuat takjub para peneliti  karena kemampuannya berjalan diatas air. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui rahasia dari binatang kecil ini. Para ilmuan menyangka anggang-anggang ini hanya menapaki gelombang-gelombang kecil yang terbentuk karena langkah kakinya di permukaan air dan ditambah ukuran tubuhnya yang kecil yang menyebabkan mengapa mereka tidak tenggelam.Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa anggang-anggang mempunyai ribuan bulu-bulu mikroskopis yang mengandung banyak udara sehingga mampu bertahan diatas air. Namun ada rahasia lain yang dimiliki oleh anggang-anggang ini. Tahukan anda dengan dinamika fluida.? Sesuatu yang bergerak di air harus mengalihkan momentum ke belakang," ujar pimpinan peneliti John Bush, seorang pakar dinamika fluida. "Bila Anda berenang contohnya, Anda harus mendorong air ke belakang. Hal itulah yang seharusnya dilakukan serangga ini.” Namun pengamatan tersebut tidak menunjukkan bahwa serangga mencelupkan kakinya dan mendayung air ketika di atas air. Mereka bahkan akan tenggelam bila kakinya menembus air.Sudah tentu Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu tanpa alasan tertentu. Bulu-bulu mikroskopis yang terdapat di kaki nya ini ternyata tidak memecah molekul air, sehingga bulu-bulu tersebut hanya akan menghasilkan tekanan pada permukaan air dan tekanan tersebut akan menghasilkan sebuah cekungan di sekitar kaki anggang-anggang. Cekungan tersebut berguna sebagai dayung untuk mengayuh air ke belakang dan mendorong serangga maju ke depan.Bukti yang bisa diamati berkaitan dengan teori "mendorong air ke belakang" adalah pusaran air permukaan yang terjadi saat serangga bergerak maju. Percobaan memperlihatkan bahwa saat melangkah kaki tengah anggang-anggang akan menghasilkan arus bawah air yang tersembunyi. Arus hasil kayuhan kaki itulah yang mendorong serangga maju ke depan.
Selain itu, anggang-anggang bisa bergerak dengan laju seratus kali panjang tubuhnya per detik. Untuk lebih mudah membayangkannya, serangga ini seolah bisa bergerak seperti seseorang dengan tinggi 1,8 meter yang berenang secepat 644 km/jam. Bisa anda bayangkan sendiri betapa menakjubkannya ciptaan tuhan ini.
Begitulah penjelasan mengenai makhluk kecil yang mengagumkan ini, Teryata banyak keunikan yang tersimpan pada anggang-anggang. Hal tersebut merupakan suatu pembelajaran bagi kita selaku makhluk tuhan bahwa setiap makhluk hidup pasti dianugrahi dengan beberapa kelebihan.




Ditulis Oleh : Artikel ilmiah // 16.37
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.